Kata Cinta - Perbincangan Hati : Seperti pada sebelum nya saya sering membagikan artikel tentang prakata -prakata yang ada di status facebook atau di status twitter terbaru, kali ini admin juga akan memberikan warna baru di kata kata ini ,. bisa anda simak di bawah ini :
Kita sedang terjebak dalam ruang tanpa dinding. Udara pun tak berani membuat sekat. Mereka pergi dan menghilang. Tinggalkan kita sendirian disini. Tiba-tiba tubuh-tubuh pengunjung kafe melayang. Kemudian disusul benda-benda lain di sekitar. Meja-kursi, piring, gelas, sendok. Indah sekali melayang tapi tak saling bertubrukan.Tubuhmu yang sedari tadi mematung turut melayang. Kita saling kehilangan kendali. Kehilangan pertahanan hingga tak punya daya lagi untuk pertahankan diri. Aku khawatir jika setelah ini kita berubah menjadi udara yang tak bisa saling sentuh.Diam…Diam. Diam yang buatmu resah. Diam yang buatku pasrah. Diam-diam engkau memendam sesuatu yang tak terucapkan. Diam-diam aku memendam sebuah kepastian. Lebur jadi kerinduan yang terbungkus dalam keheningan.Tahukah, aku mencintamu?Desir angin membawa habis suaraku hingga tak lagi terdengar olehmu. Sesudahnya tetes demi tetes air bening mengalir dari kedua pelupuk mata itu. Kau rasa aku telah hilang, kau kira aku telah pindah, kian menjadi kau larut dalam perasaanmu sendiri. Katamu aku pergi dengan yang lain.Bagaimana bisa? Sedang lawan mainku masih yang itu-itu saja. Cerita-cerita mengisahkan tokoh yang sama. Seseorang - kamu sedang terduduk lamunkan siasat pertemuan. Dan aku hampir menjadi gila dengan semua yang kureka. Memasukkan serpihan-serpihan sosok semu yang telah lama tersimpan. Lalu utuh menjadi sewujud makhluk bernama kamu.Aku turut terisak melihatmu sesak. Adakah mereka yang ikut melayang menyaksikan kita sedang menderita? Mohon, jangan dicela. Dua insan ini sedang terlemahkan oleh rindu yang menggunung. Rasa rindu acapkali meneror untuk segera diledakkan. Agar tak lagi terus-terusan rangsek sesakkan dada dan kuasai tubuh. Aku kalut, takut, jika terbangnya tubuh kita lantas tak mampu lagi pijakkan kaki ini ke bumi. Menjadi layang-layang hingga akhir waktu, menjadi hantu gentayangan karena tak sampai bertemu.Kau“Tahukah, saat berhasil melupakan hal-hal lain demi suatu pekerjaan tertentu itu berarti kita telah menemukan dunia sesungguhnya, dunia yang membuatmu bersemangat menjalani hidup.”Kau menggeleng, “aku belum tahu.”“Aku telah temukan dunia itu saat pertama kali hati ini terpaut pada dirimu. Ketahuilah, duniaku jadi berguncang setelahnya. Aku jadi kehilangan keseimbangan. Barulah kusadar meskipun memaksa kita tak mungkin bisa terus-terusan seimbangkan kehidupan. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Dan akulah satu kecacatan penanda ketidakseimbangan itu kala bertemu dirimu.”AkuYang kulakukan ketika merasa rindu adalah menghiasi dinding-dinding hati dengan jejak-jejak langkahmu. Tap…Tap… kurasakan hadirmu disana meski pelan. Kudengarkan nyanyian-nyanyian lagumu walau kutahu sebenarnya memang tak ada. Tapi tak peduli. Karena hanya aku yang mampu mendengar. Bukan lewat telinga melainkan melalui hati.Lalu aku lari pada fiksi. Menculik kisah kita dari dunia yang membelenggu ini.“Oya, aku ingat. Seperti yang kau bilang, saat berhasil melupakan hal-hal lain demi pekerjaan tertentu itu berarti kita telah menemukan dunia sesungguhnya, dunia yang membuat bersemangat menjalani hidup…”Setelahnya aku tahu pekerjaan itu. Kau menduduki peringkat pertama. Kemudian kujadikan saja tokoh utamanya. Biar lantas aku dan kamu lari berdua. Lari ke dunia yang tak pernah mereka mengerti. Habiskan kesempatan-kesempatan tersisa dengan singgah pada dunia yang kita ciptakan sendiri. Satu-satunya dunia yang mau mendengarkan kisah percintaan kurang rasional, kurang bisa diterima akal.Atau sebenarnya aku saja yang mengerti? Karena sedari tadi terlihat kau murung dan hanya aku yang berbicara. Hei, bicaralah…KauAkhir-akhir ini kau suka pergi dan menghilang. Kemana saja? Disini aku selalu sendirian menantimu. Benar-benar hampir gila. Jatuh cinta pada wanita yang tak punya perasaan. Wanita yang samasekali tak memahami arti kasih dan kesungguhan hanya akan menguras emosi semata.Tak tahukah, aku sangat lelah menjalani kisah yang terlalu panjang ini. Ditambah keadaan timbul-tenggelam menambah rasa keraguanku padamu, juga kisah ini.Mungkinkah aku terlalu absurd bagimu?AkuAku sedih melihatmu begini. Dengan pikirkanku terus-menerus bagaimana dengan keadaanmu? Bagaimana dengan pekerjaanmu yang lain? Aku sangat mengkhawatirkan dirimu. Mengertilah, aku tak mau akibat kehadiran seseorang kau jadi manusia apatis yang lalai pada sekitar dan diri sendiri. Aku menyayangimu, akan lebih menyayangi jika kehadiranku buatmu bersemangat. Bukan malah membuat menderita dan sakit-sakitan.Sengaja sejenak pergi agar kehadiranku tak melulu mengekang kehidupanmu. Agar kembali kepakkan sayapmu untuk nikmati udara segar diluar. Bahwasannya, cinta bukanlah penjara yang mampu memaksa orang menjadi sipir dengan menungguinya. Cinta bukanlah tali rantai yang mengekangmu agar menjadi apa yang kumau.Kau sendiri yang katakan, kehadiran cinta semestinya mampu hadirkan warna yang menjadikan kita kembali hidup setelah temukan dunia baru.Kau ingat kan?SungaiSeperti yang lain, semua digulirkan oleh waktu. Semua mengalir temui muaranya. Pun kisah cinta ini tak akan dapat terlepas dari jeratnya.Jatuh cinta saja sudah bagian dari anugerah. Apalagi jika berbalas. Tak dapat tergambarkan walau ada kata keindahan. Lebih daripada itu.Pada darah mereka merasa adanya aliran kehidupan. Pada sungai mereka melihat aliran air mengalir menuju samudera. Pada cinta akan dirasakan aliran yang sama. Mengalir mengisi satu sama lain.Pada akhirnya, semua akan temui muaranya.Apabila Engkau berkehendak, ingin aku memilikinya.“Apabila ia datang, selebar-lebarnya akan kubuka pintu hati ini untuk menyambutnya.”Agar semua tahu siapa pemilik hati ini sesungguhnya.
Sekian Dari Saya Tentang Kata Cinta - Perbincangan Hati Versi Admin Kususun Semoga Bermanfaat.. Baca juga ya artikel tentang prakata di blog ini seperti :Kata Kata filsafat-Status Frontal Terbaru-Kata Kata Buat Status FB-Kata Kata Sindiran.. Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar